Rabu, 19 Juni 2013

Time To Change


Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita
pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya.
Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.
Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena
harta yang dimilikinya, namun karena arah yang
benar dalam usaha dan kehidupannya;
tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,
sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.
Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya
atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.
Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita
tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan
kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka
melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.
Jika kita cenderung mengalami kemerosotan
dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang
berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kita telah melakukan kesalahan!
Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita
ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus
diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam
berpikir harus kita ubah dengan kreativitas
yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan
kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi
penuh dengan aktivitas, detik demi detik.
Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.
Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat
maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita
tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.
Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!
Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah
mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih
kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis
dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat
kehidupan kita menuju arah yang benar.
Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia
memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah
berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai
telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!
Sumber :
Efek Domino Kesuksesan
(disadur dari Buku: Time To Change Hari Subagya)

Masalah itu Tantangan tuk Maju


Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.
MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Mutiara Kata :
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.
Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.

Karakteristik Pemimpin

Seringkali di saat Pemilu/pilkada kita melihat profil calon pemimpin kita, nah sebenarnya apa saja yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin yang ideal ?

Berikut Karakteristik Pemimpin  yang seharusnya dimiliki agar mampu menjalankan tugas organisasi dengan efektif dan efisien :

1. KEJUJURAN
Ini menjadi point penting bagi seorang pemimpin, membangun kepercayaan bawahan dengan sikap jujur dan teladan merupakan hal pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Karakter ini menjadi ibarat gelas bagi air yang isa berupa kompetensi, potensi, dan kemampuan leadership lainnya.

2. VISI 
Seorang pemimpin harus memiliki Visi jauh ke depan, artinya memiliki pandangan dan target terprogram dan rencana matang.
Pemimpin tanpa visi yang jelas seperti mobil tanpa arah, bisa saja mobil tersebut bukan meluncur di jalan tetapi masuk ke jurang yang akan mencelakakan seluruh penumpangnya

3. INSPIRATOR.
Seorang Pemimpin harus memiliki karakteristik sebagai seorang inspirator, mampu menginspirasi semua orang sehingga roda organisasi mampu berjalan efektif dan efisien.

4. KOMPETENSI
Serahkan pada ahlinya, jika tidak tunggu saja kekacauannya. Kompetensimenjadi karakteristik wajib seorang pemimpin, tanpa kompetensi sulit bagi seorang pemimpin untuk mampu menggerakkan roda organisasi.

Sumber : http://motivasi-jiwa.blogspot.com/

Contohlah Kehidupan Elang


Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia.
Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya.

Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan -- suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapatterbangkembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan.

Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.

Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan
dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah
sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa
dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, 
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai 
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang 
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :
* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini 
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap 
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. 
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang 
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. 
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia 
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. 
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya 
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang. 

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.


* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar 
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. 
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, 
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan 
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !



( Dikutip dari : Mencapai potensi hidup yang maksimal by Joel Osteen)

Selasa, 07 Mei 2013

Demo Buruh ? Sebenarnya apa sih yang mereka inginkan ??



Kata DEMO lengket di dalam dunia mahasiswa, khususnya ketika dimulai pada era angkatan 66 dan pasca setelah itu. Demo diambil dari potongan kata demonstrasi, yang artinya mempertunjukkan atau mempertontonkan sesuatu. Sebelum dipopulerkan oleh (terutama) mahasiswa Indonesia sampai sekarang ini, sebenarnya kata demonstrasi itu banyak digunakan untuk mempertunjukkan sesuatu supaya orang lain atau kelompok tertentu paham akan sesuatu itu. Misalnya, mahasiswa UBB mendemonstrasikan bagaimana cara menanam jagung hibrida dengan benar di pot percobaan kampus Balun ijuk. Contoh lain, para pramugari yang sedang mendemonstrasikan bagaimana cara-cara memakai pelampung keselamatan jika terjadi pendaratan darurat. Demikian sebenarnya pemahaman terhadap kata demonstrasi ketika digunakan.
Nah, kalau sekarang, pemahaman orang menjadi berbeda. Ketika ada orang berkata, "wah ada demonstrasi" Pasti asosiasi di kepala orang-orang yang mendengarnya adalah sekelompok mahasiswa yang sedang beringas. Mengibar-ngibarkan spanduk dan bendera, berteriak-teriak sekeras-kerasnya (padahal sudah menggunakan pengeras suara), mencaci maki pejabat, yang biasanya dimulai pada pagi hari dan selesai pada jam makan siang. Anehnya pula, dan ini pengakuan para demonstran itu pula. Setelah puas berteriak-teriak mencaci maki, eee ujung-ujungnya minta nasi bungkus sama yang didemo itu. Ini namanya pemerasan gaya baru yang lain lagi.
Apakah berdemo seperti itu baik dan benar?. Menurut saya jelas tidak baik dan tidak benar. Pertama, kita lihat dulu mengapa tidak benar. Kalau anda mengatakan menyampaikan pendapat itu benar atau dapat dibenarkan, itu sih benar. Yang saya ingin luruskan adalah anda menggunakan kata mendemo untuk menyampaikan pendapat. Itulah yang salah. Salah kaprah. 
Dulu di tahun 66 dan beberapa tahun setelahnya 'berdemo' tidak untuk menyampaikan pendapat, tetapi mendobrak kezaliman. Menyampaikan pendapat tidak perlu turun beramai-ramai ke jalan, buat apa?, habis tenaga, dana dan waktu. Apalagi sekarang sudah tidak musimnya, ketinggalan zaman dan terkesan kampungan. Malu rasanya melihat mahasiswa UBB turun ke jalan, bawa spanduk kumal, mengganggu lalu lintas, teriak sekeras-kerasnya menggunakan pengeras suara dengan wajah merah padam, mata mendelik memelototi rektornya. Seperti rektornya itu berdosa besar dan tidak diakui lagi sebagai ayahandanya. 
Huru hara akhir-akhir ini makin memuaskan hasrat para pencari berita begitu mudahnya mereka mendapatkan informasi para pendemo yang menentang kenaikan BBM, mahasiswa contohnya banyak pantauan yang sudah masuk ke lemari brangkas intenet tinggal pilih.
Ada mobil yang terbakar di karenakan di rusak oleh pendemo dan genre itumahasiswa, lalu saking keselnya para aparat ingin memberlakukan adanya tembak di tempat untuk para pendemo namun hal itu di urungkan, untungnya. Ban motor atau mobil di bakar lalu menimbulkan api besar, adanya teater yang mengisahkan sosok pemimpin dan rakyat lalu adanya spanduk dan poster yang bermacam-macam bentuk tulisan dengan macam kostum pula. itulah warna setiap kali ada demo besar kadang tak luput dari pengrusakan fasilitas umum seperti mobil dinas pemerintah lalu fasilitas gedung jika tak ada polisi yang menghadang mungkin bakalan habis tersambar amarah para pendemo semuanya.
Lalu timbul di benak saya sebenernya DEMO itu apa sih arti sesungguhnya? apa sih yang di inginkan para pendemo? apakah pemandangan itu selalu ada dan di akhiri dengan anarkisme.?
Sekilas tentang demonstrasi itu sendiri..
Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik olehkepentingan kelompok.
Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakanpemerintah, atau para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya. Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.
Nah, akhir-akhir ini di Indonesia ramai dengan pemberitaan para pendemo buruh atas pekerjaannya. Lalu apa sih yang sebenarnya mereka inginkan ??
Sepanjang tahun 2012 yang lalu, dunia perburuhan dan hubungan industrial di Indonesia dihiasi dinamika yang amat tinggi. Aksi-aksi buruh turun ke jalan-jalan utama dan pusat-pusat pemerintahan di berbagai kota besar di Indonesia menjadi penanda utamanya. Ada tiga hal yang menjadi tuntutan buruh melalui aksi-aksinya yaknikenaikan upah, penghapusan praktik outsourcing tenaga kerja dan tuntutan jaminan sosial.
Tuntutan untuk perbaikan nasib terjadi di tengah pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran angka 6.0 % – 6.5%  selama lima tahun terakhir, kecuali untuk tahun 2009. Dalam konteks ini kaum buruh  menagih pemerataan hasil pertumbuhan. Aksi buruh di Indonesia melengkapi dinamika buruh di Asia Tenggara. Seperti di Indonesia buruh di Thailand, Malaysia bahkan Singapura bergerak menuntut perbaikan kondisi  dan kesejahteraan yang lebih besar.  Aksi buruh di Indonesia sepanjang tahun ini memperlihatkan dua hal utama yakni lemahnya pemerintah dan menguatnya gerakan buruh.
Lemahnya Pemerintah.

Aksi buruh  bagaikan gebrakan yang membangunkan pemerintah untuk bergerak membenahi berbagai persoalan perburuhan di Indonesia yang selama ini diabaikan. Seluruh jajaran pemerintah dari setingkat menteri Koordinator Ekonomi Keuangan dan Industri hingga para kepala daerah dan kepala dinas instansi terkait dipaksa turun berdialog dengan buruh untuk mencari jalan keluar penyelesaian persoalan.
Pada saat yang sama aksi buruh juga mengirimkan pesan yang amat jelas betapa pemerintah amat lemah dalam menegakkan peraturannya sendiri. Sudah menjadi pengetahuan umum bagaimana pengusaha melanggar ketentuan upah minimum, melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa prosedur dan syarat yang sudah diatur, melakukan tindakan anti serikat denganmemecat para aktivis serikat buruh  dan menerapkan outsourcing tenaga kerja yang tidak sesuai dengan peraturan , dan semua itu terjadi secara massif tanpa tindakan dan sanksi dari instansi yang berwenang.
Berbagai jalur formal yang tersedia untuk meminta perlindungan pemerintah jauh dari efektif dan buruh cenderung terus menjadi pihak yang kalah. Upaya penyelesaian sengketa perburuhan melalui pengadilan hubungan industrial selain memakan waktu dan biaya yang banyak,  jugatercemar korupsi.

Menguatnya Gerakan Buruh

Lemahnya penegakan peraturan dan tidak efektifnya jalur formal memaksa buruh mengambil jalur nonformal dengan mengerahkan kekuatan massa untuk menekan pemerintah agar lebih perduli dan memberikan perlindungan terhadap hak buruh.  Tekanan kekuatan massa terbukti efektif karena membuat pemerintah bergerak untuk memenuhi tuntutan buruh dan pendulum kebijakan bergerak ke arah buruh.  Tuntutan kenaikan upah minimum secara signifikan yang di beberapa provinsi mencapai 40–sekitar rata-rata 40% – dan pengaturan oursourcing tenaga kerja yang lebih ketat, dipenuhi oleh pemerintah pusat.
Tekanan massa untuk menuntut kenaikan upah dan mengatur outsourcing tenaga kerja, sebagaimana dinyatakan oleh Said Iqbal presiden FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) – serikat buruh terkuat di Indonesia saat ini – yang juga presiden KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)  hanya merupakan satu tahap dari strategi gerakan buruh yang menggabungkan konsep-lobby-aksi (KLA). Tuntutan kenaikan upah dan pengaturan outsourcing dirumuskan dalam sebuah pemahaman persoalan yang antara lain didasarkan pada hasil penelitian.
AKATIGA telah menghasilkan penelitian mengenai upah layak (AKATIGA-SPN-GARTEKS-FES 2009) dan praktik outsourcing (AKATIGA-FSPMI-FES 2010) yang masing-masing memperlihatkan bahwa upah buruh sektor manufaktur memang masih belum dapat memenuhi kebutuhan hidup layak dan bahwa praktik outsourcing tenaga kerja telah mendiskriminasi, menghilangkan kepastian kerja serta menurunkan kesejahteraan buruh. Kedua hasil penelitian ini digunakan oleh serikat buruh untuk menyusun tuntutan perbaikan upah dan praktik outsourcing. Tuntutan revisi peraturan menteri no 17/2005 mengenai komponen KHL didasarkan pada hasil survey kebutuhan hidup layak yang dilakukan AKATIGA bersama Serikat Pekerja Nasional dan Federasi Garmen dan Tekstil SBSI yang menghasilkan kebutuhan hidup layak sebanyak 8 komponen dan 122 unit kebutuhan sebagai koreksi 7 komponen dan 46 unit kebutuhan yang ditetapkan dalam peraturan menteri di atas.
Tuntutan pengaturan outsourcing tenaga kerja secara ketat juga dibangun berdasarkan hasil penelitian AKATIGA bersama FSPMI. Penelitian ini menemukan terjadinya pelanggaran yang meluas praktik outsourcing tenaga kerja dan kondisi yang amat merugikan buruh outsourcing karena upah yang diterima hanya 75% dari upah buruh tetap meskipun  melakukan pekerjaan yang sama yakni pekerjaan inti di bidang produksi. Selain itu buruh outsourcing juga tidak punya kepastian kerja karena hanya dipekerjakan dalam jangka pendek antara 3 bulan hingga 12 bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa gerakan buruh sudah semakin cerdas menyusun strategi advokasi dan tuntutannya dengan menggunakan hasil penelitian yang sahih. Ini berarti strategi penguatan gerakan buruh sudah lebih maju dibandingkan proses penyusunan kebijakan perburuhan yang dibuat oleh pemerintah yang seringkali tidak jelas asal-mulanya. Undang-undang 13/2003 tentang Ketenagakerjaan dan rencana revisinya yang selalu gagal merupakan contoh penyusunan kebijakan yang tidak jelas basis argumentasinya sehingga mudah dipatahkan dan digugat.
Tampaknya sudah saatnya pemerintah mengambil pelajaran dari gerakan buruh yang mulai memperjuangkan haknya dengan mengacu pada bukti-bukti dan hasil penelitian. Rumusan kebijakan yang menggunakan penelitian yang sistematis dan komprehensif dapat menghasilkan kebijakan yang memiliki basis yang kuat dan pemerintah tidak ragu untuk menerapkannya.
Yuk, kita pahami sedikit mengenai buruh yang efektif J
Setiap tahun para buruh sedunia melakukan demonstrasi untuk menuntut perbaikan nasib mereka. Secara umum kita sering melihat demontrasi buruh itu cenderung menjadi kegiatan kontra produktif. Terutama karena buruh nyaris selalu dicitrakan sebagai lawan bagi management. Ini ironis. Karena pakem ilmu management mengatakan bahwa buruh itu adalah aset terpenting bagi perusahaan. Tetapi, antara buruh dengan menangement seolah nyaris selalu berseberangan.

Ironi yang kedua adalah, kita sering dikelirukan oleh definisi ’buruh’ yang salah. Menurut anggapan kita, buruh adalah pegawai kelas rendah di perusahaan. Padahal, sekalipun Anda seorang Direktur Utama sebenarnya Anda juga adalah buruh seperti mereka. Bedanya? Anda menduduki posisi yang tinggi, sedangkan mereka berada pada strata yang paling rendah. Paradigma ini penting, supaya kita semua bisa mendudukan permasalahan buruh ini pada proporsi yang tepat. Selama management belum benar-benar memandang buruh sebagai aset paling penting perusahaan, kita tidak akan pernah bisa menemukan keselarasan. Mengapa demikian? Karena dengan sudut pandang itu management tidak akan memperlakukan buruh dengan baik. Sedangkan buruh, akan terus menerus merongrong melalui tuntutan-tuntutan atas perbaikan nasib dan kesejahteraan.
Salah satu penyebab utama mengapa para buruh memilih untuk turun ke jalan adalah karena mereka tidak memiliki nilai tawar di ruang-ruang pertemuan. Sehingga jalan menjadi satu-satunya arena pelampiasan. Padahal setiap kali buruh melakukan demonstrasi, lebih banyak lagi pihak yang mengalami kerugian. Kasus yang terjadi di Drydock baru-baru ini seharusnya dijadikan monumen bagi seluruh elemen, baik pelaku industri, management perusahaan, maupun para buruh secara keseluruhan. Kita tidak harus mengulangi kasus Drydock untuk membangun proses bisnis yang bermartabat dan saling menguntungkan.
Apakah buruh tidak boleh turun ke jalan? Kadang-kadang turun ke jalan bisa menjadi pendobrak pintu para pengambil keputusan yang terlalu angkuh dalam ketertutupannya. Para penyelenggara negara juga terkadang harus digedor dengan kehebohan besar sebelum memainkan perannya sebagai regulator tertinggi. Namun, kita harus sudah mulai memikirkan strategi demonstrasi yang lebih efektif. Yaitu, proses demonstrasi yang tidak usah berdarah-darah. Tidak menimbulkan kehebohan, serta tidak menyebabkan tertundanya proses produksi perusahaan. Apakah bisa melakukan demo yang demikian? Bisa. Mari saya tunjukkan.
Pertama-tama, kita mesti memahami sistem nilai (believe) yang digunakan dalam pengelolaan bisnis perusahaan. Ada 3 sistem nilai utama yang dipegang teguh oleh petinggi perusahaan manapun. Pertama, penghematan biaya (cost effectiveness). Kedua, pengoptimalan produksi (productivity). Dan yang ketiga, daya saing (competitiveness).
Posisi karyawan memiliki keterkaitan langsung terhadap ketiga believe itu. Makanya, memberikan gaji serendah mungkin dan menekan ongkos kesejahteraan karyawan menjadi jalan pintas yang masih diterapkan dibeberapa perusahaan. Hal ini berkaitan dengan sistem nilai pertama dan kedua.
Bagaimana dengan yang ketiga? Perusahaan apapun, keberlangsungan bisnis jangka panjangnya sangat ditentukan oleh kemampuan mereka untuk bersaing. Oleh karenanya, daya saing atau competitivesness merupakan agenda yang menempati posisi tertinggi didalam benak para pengambil keputusan atau top management. Sedangkan daya saing itu, tidak pernah bisa dilepaskan dari peran para karyawan. Oleh sebab itu, jika perusahaan ingin memiliki daya saing yang tinggi maka satu-satunya cara adalah dengan memiliki karyawan yang berkualitas tinggi.
Setelah memahami ketiga believes itu, mari kita mulai merancang strategi untuk melakukan demo karyawan yang lebih efektif. Dimulai dengan visi. Setiap demo karyawan harus mengikuti visi yang berbunyi: ”Menjadikan Karyawan Sebagai Mitra Sejajar Bagi Perusahaan”. Selanjutnya, misi. Setiap pelaku demo karyawan harus berpegang teguh kepada misi yang berbunyi: ”Melakukan demonstrasi secara simpatik dan elegan untuk memperjuangkan kepentingan karyawan dan perusahaan”. Setelah itu, barulah kita membuat grand strategynya, yaitu: ”Bergerak mengikuti alur berpikir para pengelola perusahaan”.
Visi dan misi membantu kita untuk menjaga agar demonstrasi karyawan tetap berada dalam koridor yang benar. Sedangkan strategy memberikan arahan tentang pelaksanaan demo itu dilapangan. Mari kita membahas taktik demo efektif sesuai dengan grand strategy yang kita rancang diatas. Kita sudah mengetahui alur berpikir para top management, yang tiada lain adalah ketiga believes yang sudah kita bahas tadi. Jika kita mampu mendukung usaha-usaha top management untuk mewujudkan ketiga believes itu, maka kita akan bisa mewujudkan Visi untuk menjadikan karyawan sebagai mitra sejajar perusahaan. Bagiamana implementasinya? Mari, akan saya beberkan
Cost effectivess (believe pertama). Para karyawan harus memahami bahwa top management yang hebat sudah sejak lama menyadari jika penghematan biaya itu tidak hanya bisa dilakukan dengan cara membayar gaji dan kompensasi yang rendah kepada karyawan. Justru yang paling utama adalah memperbaiki proses produksi, atau proses bisnis yang selama ini diterapkan. Dibagian mana karyawan bisa berdemo? Karyawan mengambil bagian dengan cara mendemonstrasikan kemauan untuk memperbaiki cara mereka melakukan pekerjaan.
Misalnya, apakah sebagai seorang karyawan saat ini anda sudah bekerja dengan sebaik-baiknya? Jika anda masih sering mengobrol dengan teman pada saat mesin sedang beroperasi, maka itu menunjukkan bahwa cara anda bekerja menimbulkan resiko biaya bagi perusahaan. Jika terjadi kegagalan produksi gara-gara kelalain anda itu, maka tujuan top management tidak tercapai. Contoh lain yang terjadi di pabrik; seorang karyawati mengalami kecelakaan kerja karena membiarkan rambutnya terurai panjang pada saat mengoperasikan mesin pemintal benang. Karena kecelakaan itu, mesin berhenti berproduksi dan perusahaan harus mengeluarkan biaya pengobatan. Hal-hal semacam ini, bisa dihindari jika seluruh karyawan mendemonstrasikan perilaku yang tepat ditempat kerja. Mengindahkan peraturan perusahaan. Dan menyokong usaha perusahaan untuk mewujudkan zero accident. Itu adalah contoh pelaksanaan demonstrasi sejalan dengan believes top management yang pertama.
Productivity (believe kedua). Para karyawan harus menyadari bahwa para pemegang jabatan tinggi diperusahaan harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya dihadapan para pemegang saham. Sedangkan ukuran realistis bagi para pemegang saham adalah sampai sejauh mana uang yang diinvestasikannya menghasilkan keuntungan. Itu berkaitan dengan produktivitas. Dibagian mana karyawan bisa berdemo? Karyawan mengambil bagian dengan cara mendemonstrasikan komitmen mereka untuk memperhatikan kualitas kerja dan penggunaan jam kerja yang diamanatkan oleh perusahaan.
Misalnya, apakah sebagai seorang karyawan saat ini anda sudah mengedepankan kualitas kerja daripada melakukannya secara asal-asalan? Jika anda masih sering terlambat masuk ke kantor, atau mengambil waktu jam makan siang lebih lama dari yang seharusnya, maka itu menunjukkan bahwa cara anda bekerja menimbulkan jatuhnya tingkat produktivitas perusahaan. Jika produktivitas perusahaan tetap rendah setelah pekerjaan itu diberikan kepada Anda, maka tujuan top management tidak tercapai. Contoh lain yang terjadi di kantor-kantor; seorang karyawan kepergok atasannya bermain games komputer pada jam kerja. Karena itu, waktu kerjanya menjadi berkurang, dan tentu saja produktivitas pun berkurang. Hal-hal semacam ini, bisa dihindari jika seluruh karyawan mendemonstrasikan komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan. Bekerja sungguh-sungguh. Dan menyokong usaha perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Itu adalah contoh pelaksanaan demonstrasi sejalan dengan believes top management yang kedua.
Competitiveness (believe ketiga). Para karyawan harus menyadari bahwa perusahaan tidak akan bisa bertahan jika kalah bersaing dari lawan-lawannya. Jadi, jika top management memaksa kita untuk tangguh dalam bersaing sebenarnya mereka sedang memperjuangkan kepentingan kita juga. Dibagian mana karyawan bisa berdemo? Karyawan mengambil bagian dengan cara mendemonstrasikan kesediaan untuk mencurahkan seluruh kemampuan yang dimilikinya, serta berupaya untuk terus menerus meningkatkan diri.
Misalnya, apakah sebagai seorang karyawan saat ini anda sudah mengoptimalkan potensi diri anda dalam menangani pekerjaan? Juga perlu direnungkan apakah Anda terus memacu diri untuk belajar dan mengasah keahlian? Jika anda masih berkutat dengan sekedar memenuhi job-descriotion, maka itu menunjukkan bahwa cara anda bekerja menempatkan perusahaan pada kelompok mediocre, alias tidak memiliki keunggulan. Jika para karyawannya hanya bekerja sebatas itu, maka tujuan top management tidak tercapai. Contoh lain yang terjadi di lingkungan kerja adalah; seorang karyawan mengeluh ketika kepadanya diserahkan tugas yang lebih banyak. Menurutnya, gaji kecil kok harus kerja banyak? Karena sikapnya seperti itu, maka karyawan yang hebat diperusahaan lain akan dengan sangat mudah mengalahkan mereka. Hal-hal semacam ini, bisa dihindari jika seluruh karyawan mendemonstrasikan dedikasi yang tinggi kepada profesi dan diri mereka sendiri. Mendorong proses pertumbuhan perusahaan. Dan menyokong usaha perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Itu adalah contoh pelaksanaan demonstrasi sejalan dengan believes top management yang ketiga.
Tidak ada top management yang akan menentang jika Anda bisa melakukan demo seperti itu. Artinya, itulah cara berdemo yang efektif bagi para buruh. Sebab, ketika buruh bisa berdomo dengan cara seperti itu; maka managament bukan sekedar bersedia memberikan gaji yang anda tuntut. Mereka akan membayar anda jauh lebih tinggi dari itu. Memberi fasilitas yang melimpah. Serta membuka kesempatan yang seluas-luasnya.

Yuk kita lihat beberapa artikel mengenai demo buruh yang terjadi di Indonesia :

 

Mayday, Buruh Jawa Barat Demo ke Jakarta

TEMPO.CO, Bandung - Dalam rangka memperingati Hari Buruh, May Day, para buruh di Jawa Barat menuntut penghapusan praktek sistem kerja kontrak, menolak penangguhan pelaksanaan upah minimun, dan menolak pemotongan gaji buruh sebanyak 2 persen untuk iuran BPJS. 
"Kami juga menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM," kata Sekretaris SP LEM (Logam, Elektronik, dan Mesin) SPSI Kota Bandung, Rudy Rukmayadi, saat unjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 1 Mei 2013.
Menurut dia, sebagian buruh dari Jawa Barat sejak kemarin sudah menuju Jakarta. Mereka bergabung dengan rekan-rekannya untuk berunjuk rasa ke Kementerian BUMN dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
 Kementerian BUMN menjadi sasaran unjuk rasa buruh, kata Rudy, karena banyak pelanggaran aturan ketenagakerjaan, mulai soal upah hingga penggunaan tenaga alih daya atauoutsourcing. "Seharusnya BUMN menjadi pelopor pelaksanaan aturan ketenagakerjaan," kata dia.
Kelompok jurnalis juga meramaikan aksi buruh di Gedung Sate. Ketua AJI Bandung, Zaky Yamani, mengatakan, persoalan yang dihadapi kelompok buruh media relatif sama dengan buruh umumnya. Di antaranya soal upah layak; kejelasan status perburuhan terutama bagi kontributor, koresponden, dan sejenisnya; kebebasan berserikat; serta pemenuhan jaminan sosial bagi pekerja media. "Pelanggarannya sudah di depan mata," kata dia. 
Kepala Bagian Operasi Polrestabes Bandung, Ajun Komisaris Besar Dicky Budiman, mengatakan, pihaknya berkonsentrasi melakukan pengamanan di empat lokasi di Bandung, yakni di Gedung Sate, DPRD Kota Bandung, Pengadilan Hubungan Industrial, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat. 
"Di Gedung Sate saja, polisi yang dikerahkan sebanyak 3.000 personel, sedangkan di lokasi lain dijaga oleh sekitar ratusan petugas," kata Dicky. 
Selama aksi berlangsung, ruas Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate ditutup polisi. Sejumlah kelompok buruh lainnya diperkirakan masih akan mendatangi lokasi unjuk rasa tersebut. 

                                    Demo buruh masih terjadi, bagaimana nasib pengusaha?


Pada hari buruh sedunia, atau yang lebih dikenal dengan May Day, puluhan ribu buruh turun melakukan unjuk rasa di beberapa titik utama kota Jakarta. Buruh-buruh itu berteriak di bawah terik matahari menuntut haknya. Puluhan pabrik rela meliburkan produksinya agar proses demokrasi terus berlangsung.
Tahun lalu, aksi unjuk rasa menjadi sorotan para investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Bahkan, beberapa investor terkonfirmasi batal membuka usahanya di Tanah Air.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik Haryadi B Sukamdani mengatakan saat ini demo buruh sudah tidak relevan lagi.
"Melihat apa yang dituntut, selalu itu-itu saja. Upah murah. Itu dari mana? Padahal kita sudah mencadangkan pesangon, jamsostek dan ditambah harus menaikkan upah minimum buruh," ujar Haryadi kepada merdeka.com, Rabu (1/5).
Dia mengatakan setidaknya perusahaan harus menyediakan 34 persen dari total belanja sebagai cadangan ketenagakerjaan termasuk jaminan sosial dan pesangon. "Jadi secara paket, kita (Indonesia) memang lebih besar upahnya dibandingkan negara lain," kata dia.
Dengan adanya demo buruh yang besar-besaran ini, Haryadi khawatir, malah akan menurunkan penyerapan kerja. Contohnya adalah di bidang tenaga alih daya atau outsourcing. "Kemarin tuntutannya soal outsourcing dikabulkan dan ada beberapa peraturan yang harus direvisi. Dari revisi itu, banyak karyawan outsourcing yang terpaksa harus di-PHK. Bayangkan berapa pengangguran bertambah itu?" ujar dia. "Apa yang disuarakan dan di lapangan sudah tidak sinkron," imbuh dia.
Akhir tahun lalu, sekitar 10 perusahaan memutuskan untuk berhenti produksi lantaran aksi demo yang dilakukan buruh cenderung merusak. Selain itu, pemerintah juga dianggap angkat tangan dengan permasalahan tersebut, meninggalkannya di tangan buruh dan pengusaha.
Selain itu, untuk tahun ini, upah minimum buruh telah naik lebih dari 30 persen. Hal tersebut membuat puluhan pengusaha merelokasikan pabriknya di daerah Jawa Tengah dan Timur yang tidak menggunakan batasan upah minimum tersebut.

Jumat, 19 April 2013

PERUSAHAAN DJARUM


Salah satu hal yang paling dikenal di Indonesia adalah perusahaan rokok kretek, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang memiliki manufaktur dan pengemasan yang terletak di kota Kudus, Indonesia, tempat kelahiran rokok kretek. Sementara perusahaan rokok kretek yang lain yang lebih besar, baik seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh keturunan langsung dari keluarga pendiri asli, pemilik Djarum sekarang tidak punya hubungan apa pun dengan orang-orang yang pertama kali mendirikan usaha ini.
Perusahaan ini awalnya bernama Djarum Gramophon, tetapi ketika perusahaan Djarum ini diakuisisi pada tahun 1951 oleh Oei Wie Gwan, ayah dari pemilik sekarang, dia memendekkan namanya menjadi Djarum saja. Wie Gwan memulai usaha Djarum ini dengan tujuh puluh karyawan dan sejak awal ia terus mencengkeram seluruh aspek produksi rokok kretek, rumusan campuran tembakau Djarum tersendiri, campuran cengkeh Djarum tersendiri untuk memastikan bahwa kualitas dari rokok kreteknya berbeda dengan yang lain dan bisa dipertahankan. Perusahaan merek pertama adalah Djarum dan Kotak Adjaib dan awalnya mereka hanya dijual di wilayah Kudus
Karena mereka menyadari kebutuhan akan manajemen yang profesional, Wie Gwan putra, Budi dan Bambang menyewanya dengan harga pasar pasar terbaik saat itu dan pada tahun 1970, mereka mendirikan departemen penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tembakau Djarum yang baru sekaligus inovatif. Budi dan Bambang juga melihat bahwa saat itu Indonesia bisa menyediakan pasar yang besar bagi rokok kretek Djarum mereka, bahkan potensi untuk ekspor Djarum lebih besar. Pada tahun 1972, mereka mulai mengekspor eceran rokok kretek lintingan Djarum untuk tembakau di seluruh dunia, dari Jepang ke Belanda dan merek rokok kretek yang paling terkenal di luar Indonesia, dengan jarum gramofon yang terkenal disertai logo sebuah pemandangan di tobacconists yang jauh dan luas.
Pada pertengahan 1970-an, Budi dan Bambang dengan cepat menyadari bahwa jika mereka ingin tetap berkompetitif, mereka harus mengikuti petunjuk dan mekanisasi Bentoel. Rokok kretek pertama mereka yang dibuat dengan mesin adalah Djarum Filter yang kemudian diluncurkan pada tahun 1976, diikuti pada tahun 1981 oleh Djarum Super, yang pada saat itu menjadi best seller rokok kretek filter Indonesia.
Sejauh ini produk mereka termasuk innovativer. Djarum Kretek adalah cerutu pertama di dunia cerutu yang dibumbui dengan cengkeh. Pada tahun 1984, perusahaan mengirimkan dua karyawannya ke Kampen Oud pabrik cerutu di Belanda untuk mempelajari seluk-beluk membuat Cigarillos. Butuh beberapa waktu untuk menyempurnakan seni campuran tembakau cerutu dengan cengkeh tetapi akhirnya Djarum mendapatkan formula yang tepat dan memperkenalkan rokok kretek itu kepada publik.
Djarum berkembang bersama karyawan, lingkungan dan masyarakat sekelilingnya. Keberadaan perusahaan dalam tatanan masyarakat menjadikan Djarum juga sebagai anggota masyarakat itu sendiri. Tumbuhnya kebersamaan dalam masyarakat merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang dilandasi semangat persaudaraan, gotong royong, saling tolong menolong dan tepo seliro.
Dalam perjalanannya, kami, terus menunjukkan identitasnya sebagai warga masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di wilayah kami beroperasi.  Djarum Bakti Sosial yang telah dilaksanakan sejak awal berdirinya perusahaan pada tahun 1951, menjadi landasan untuk terus berbuat bagi kepentingan masyarakat, hingga dewasa ini. Bersama sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.

Peduli dan Berbagi
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan beragam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah, merupakan kegiatan rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan Djarum bekerjasama dengan PMI. Bahkan pada tahun 2010, Djarum telah menorehkan rekor baru yang dicatat oleh Museum Rekor Indonesia dengan kategori Donor Darah dengan peserta terbanyak yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu Kota. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah yang mengumpulkan ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan pasien.
Selain kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional seperti bencana alam juga kami berikan. Dalam bencana alam letusan gunung Merapi yang terjadi pada di pertengahan 2010 lalu, dengan cepat dan tanggap kami merespon kebutuhan para korban bencana alam. Bersama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Insist, kami menjangkau korban yang berada dekat puncak gunung Merapi. Mereka menjadi penting karena mereka adalah korban bencana yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak luar.
Melihat dan memahami kebutuhan mereka, kami memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar air, berupa pembangunan Penampungan Air Hujan (PAH) yang memiliki nilai guna dan nilai pakai yang berjangka waktu panjang. Mewujudkan komitmennya, sampai saat ini Djarum telah membangun 100 unit PAH di lima dusun daerah Klaten dan Magelang.
Pembangunan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas hidup warga desa. Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk kebutuhan makan minum, mencuci dan ibadah. Kebutuhan primer ini menjadi penting karena warga pada akhirnya bisa dipastikan mendapatkan air bersih dan sehat. Selain itu, berbagai kebutuhan sandang dan pangan juga diberikan guna meringankan beban para korban. Di berbagai peristiwa bencana seperti tsunami, gempa bumi dan banjir, relawan Djarum terlibat dalam upaya-upaya pendistribusian bantuan. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga, kami secara berkala menyelenggarakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jenis Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan warga setempat berupa kegiatan penyuluhan dan perlombaan, yang ditujukan untuk menstimulasi perubahan perilaku  agar sadar dan peduli pada usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat.  Selain itu, ada juga program Operasi Katarak Mata Gratis yang diselenggarakan bagi para warga kurang mampu. Kegiatan ini ditujukan agar para penderita katarak dapat kembali menikmati keindahan terang dunia dan kembali beraktivitas tanpa gangguan penglihatan.