Jumat, 19 April 2013

PERUSAHAAN DJARUM


Salah satu hal yang paling dikenal di Indonesia adalah perusahaan rokok kretek, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang memiliki manufaktur dan pengemasan yang terletak di kota Kudus, Indonesia, tempat kelahiran rokok kretek. Sementara perusahaan rokok kretek yang lain yang lebih besar, baik seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh keturunan langsung dari keluarga pendiri asli, pemilik Djarum sekarang tidak punya hubungan apa pun dengan orang-orang yang pertama kali mendirikan usaha ini.
Perusahaan ini awalnya bernama Djarum Gramophon, tetapi ketika perusahaan Djarum ini diakuisisi pada tahun 1951 oleh Oei Wie Gwan, ayah dari pemilik sekarang, dia memendekkan namanya menjadi Djarum saja. Wie Gwan memulai usaha Djarum ini dengan tujuh puluh karyawan dan sejak awal ia terus mencengkeram seluruh aspek produksi rokok kretek, rumusan campuran tembakau Djarum tersendiri, campuran cengkeh Djarum tersendiri untuk memastikan bahwa kualitas dari rokok kreteknya berbeda dengan yang lain dan bisa dipertahankan. Perusahaan merek pertama adalah Djarum dan Kotak Adjaib dan awalnya mereka hanya dijual di wilayah Kudus
Karena mereka menyadari kebutuhan akan manajemen yang profesional, Wie Gwan putra, Budi dan Bambang menyewanya dengan harga pasar pasar terbaik saat itu dan pada tahun 1970, mereka mendirikan departemen penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tembakau Djarum yang baru sekaligus inovatif. Budi dan Bambang juga melihat bahwa saat itu Indonesia bisa menyediakan pasar yang besar bagi rokok kretek Djarum mereka, bahkan potensi untuk ekspor Djarum lebih besar. Pada tahun 1972, mereka mulai mengekspor eceran rokok kretek lintingan Djarum untuk tembakau di seluruh dunia, dari Jepang ke Belanda dan merek rokok kretek yang paling terkenal di luar Indonesia, dengan jarum gramofon yang terkenal disertai logo sebuah pemandangan di tobacconists yang jauh dan luas.
Pada pertengahan 1970-an, Budi dan Bambang dengan cepat menyadari bahwa jika mereka ingin tetap berkompetitif, mereka harus mengikuti petunjuk dan mekanisasi Bentoel. Rokok kretek pertama mereka yang dibuat dengan mesin adalah Djarum Filter yang kemudian diluncurkan pada tahun 1976, diikuti pada tahun 1981 oleh Djarum Super, yang pada saat itu menjadi best seller rokok kretek filter Indonesia.
Sejauh ini produk mereka termasuk innovativer. Djarum Kretek adalah cerutu pertama di dunia cerutu yang dibumbui dengan cengkeh. Pada tahun 1984, perusahaan mengirimkan dua karyawannya ke Kampen Oud pabrik cerutu di Belanda untuk mempelajari seluk-beluk membuat Cigarillos. Butuh beberapa waktu untuk menyempurnakan seni campuran tembakau cerutu dengan cengkeh tetapi akhirnya Djarum mendapatkan formula yang tepat dan memperkenalkan rokok kretek itu kepada publik.
Djarum berkembang bersama karyawan, lingkungan dan masyarakat sekelilingnya. Keberadaan perusahaan dalam tatanan masyarakat menjadikan Djarum juga sebagai anggota masyarakat itu sendiri. Tumbuhnya kebersamaan dalam masyarakat merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang dilandasi semangat persaudaraan, gotong royong, saling tolong menolong dan tepo seliro.
Dalam perjalanannya, kami, terus menunjukkan identitasnya sebagai warga masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di wilayah kami beroperasi.  Djarum Bakti Sosial yang telah dilaksanakan sejak awal berdirinya perusahaan pada tahun 1951, menjadi landasan untuk terus berbuat bagi kepentingan masyarakat, hingga dewasa ini. Bersama sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.

Peduli dan Berbagi
Kegiatan Bakti Sosial dilaksanakan dengan beragam kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan. Donor Darah, merupakan kegiatan rutin per tiga bulan, kemanusiaan yang diikuti karyawan Djarum bekerjasama dengan PMI. Bahkan pada tahun 2010, Djarum telah menorehkan rekor baru yang dicatat oleh Museum Rekor Indonesia dengan kategori Donor Darah dengan peserta terbanyak yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu Kota. Dukungan karyawan terhadap kegiatan Donor Darah yang mengumpulkan ribuan kantong darah ini, sangat berguna bagi kelangsungan pasien.
Selain kegiatan rutin donor darah, perhatian pada kondisi situasional seperti bencana alam juga kami berikan. Dalam bencana alam letusan gunung Merapi yang terjadi pada di pertengahan 2010 lalu, dengan cepat dan tanggap kami merespon kebutuhan para korban bencana alam. Bersama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Insist, kami menjangkau korban yang berada dekat puncak gunung Merapi. Mereka menjadi penting karena mereka adalah korban bencana yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak luar.
Melihat dan memahami kebutuhan mereka, kami memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar air, berupa pembangunan Penampungan Air Hujan (PAH) yang memiliki nilai guna dan nilai pakai yang berjangka waktu panjang. Mewujudkan komitmennya, sampai saat ini Djarum telah membangun 100 unit PAH di lima dusun daerah Klaten dan Magelang.
Pembangunan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas hidup warga desa. Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk kebutuhan makan minum, mencuci dan ibadah. Kebutuhan primer ini menjadi penting karena warga pada akhirnya bisa dipastikan mendapatkan air bersih dan sehat. Selain itu, berbagai kebutuhan sandang dan pangan juga diberikan guna meringankan beban para korban. Di berbagai peristiwa bencana seperti tsunami, gempa bumi dan banjir, relawan Djarum terlibat dalam upaya-upaya pendistribusian bantuan. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga, kami secara berkala menyelenggarakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jenis Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan warga setempat berupa kegiatan penyuluhan dan perlombaan, yang ditujukan untuk menstimulasi perubahan perilaku  agar sadar dan peduli pada usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat.  Selain itu, ada juga program Operasi Katarak Mata Gratis yang diselenggarakan bagi para warga kurang mampu. Kegiatan ini ditujukan agar para penderita katarak dapat kembali menikmati keindahan terang dunia dan kembali beraktivitas tanpa gangguan penglihatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar